All About All England

Enam tahun adalah waktu yg panjang buat penantian gelar di turnamen prestisius All England. Tak aneh jika Ketua Umum PBSI, Djoko Santoso, menyebut gelar di turnamen ini masuk dalam skala prioritas utama untuk diraih.
Sony Dwi Kuncoro sudah mengawali langkah dengan mantap setelah menang di babak pertama. "Kondisi sedang bagus. Peluang tentu terbuka," kata Sony, yg jadi tumpuan setelah Simon Santoso rontok di tangan Peter Gade. Nova Widianto/Liliyana Natsir juga memastikan lolos. Namun, lawan tangguh tentu masih berderet menunggu di babak berikut.
"Kami akan berusaha selangkah demi selangkah dulu. Yg penting bisa maju terus," sebut Nova, yg tahun lalu mencapai final tapi akhirnya harus kalah.
Pemain lain juga tak kalah bersemangat. Termasuk mereka yg akan menghadapi lawan superberat.
"Rasa yakin sih ada. Saya juga sudah mempelajari permainan lawan dari rekaman," ujar Adriyanti Firdasari, satu-satunya tunggal putri yg melewati babak pertama tapi langsung berhadapan dg unggulan lima asal Cina, Xie Xinfang.
Di nomor ganda putra, tinggal pasangan Bona Septano/M. Ahsan yg tersisa dari pasukan Cipayung. Tambahan motivasi sudah mereka peroleh setelah menang atas He Hanbin/Sun Junjie (Cina) di babak awal.
"Setelah lewat dari babak pertama, kami berharap jalan akan lebih lancar. Kini kami mengincar perempat final saja dulu. Kalau tercapai, baru bicara langkah selanjutnya," tegas Ahsan.

-BOLA edisi 1910-