Teropong

aku akan bergumam
tentang teropong
yang hebat
yang indah
yag berilmu

yang bisa melihat gugusan bintang
menggantung manja dalam cekung matamu
merasukan getaran bunyi nyaring
frekuensi getar pita suara yang sempurna, merdu
pekatnya hitam mahkotamu
lubang hitam yang menapikku

berjalan di atas bulan
melayang tanpa gravitasi
berfantasi berjalan bersama
mengambil cincin saturnus menyelipkan di jari manismu
"berhias cincin saturnus jarimu itu"
aku memuji

galaksi yang menutupi
tidak ada berat
hanya bermassa kecil
tak ada yang mengganjal

nuklir di matahari
membuncah layaknya bahasa bahagia
bervolusi elipse
berjalan berputar

izinkan aku menyelipkan kagi
cincin gerhana malam
dingin neptunus
cair oleh hangatnya merkurius
gugusan bintang rasi dua belas
menjadi kelompok mati suri
"capek aku"

sekarang aku beristirahat dari teropong
memejamkan mata
karena aku dibumi manusia

puisi oleh Arif Wicaksana, Gorila#6